Senin, 13 Desember 2010

Up To You


Kalau memang itu maumu
Mencari bahagia dengan menuruti nafsu
Terserah kamu
Pandailah sendiri dan bodohlah sendiri

Kehidupan dan kematian
Keuntungan dan kerugian
Kau sendiri yang menentukan sesudah Tuhan
Keutara atau keselatan
Kecahaya atau kegelapan

Buat apa ku mengingatkan
Kalau Tuhan saja tiada engkau dengarkan
Silahkan jalan
Hebatlah sendiri dan konyol-lah sendiri
Kenikmatan dan kepuasan
Bukannya pada hayalan
Tapi didalam sehatnya akal pikiran
Mencari rahasia Tuhan
Sejatinya kebahagian
Memijakkan kaki di bumi kenyataan
Lampiaskanlah semau-maumu
Hanyutkanlah diri sesuka-sukamu

Tapi jangan sesal akan cepat datang mautmu
Kalau memang itu maumu
Aku tak perduli lagi
Ucapku tak pernah menyangkut sedikitpun

Aku pun sudah lelah sampai berbusa mulut ku ini
Tapi tak pernah kau pedulikan
Sekarang semuanya terserah

Up To You lah

Apa Arti Sukses


Seiring dengan perkembangan hidup kita dan lingkungan yang kita masuki, biasanya kita mendefinisikan sukses berdasarkan definisi orang lain, mungkin berasal dari orang tua kita, atasan kita, atau dari lingkungan sosial kita tentang bagaimana hidup yang sukses itu seharusnya. Tidak ada yang benar atau salah dalam hal ini.
Dibawah ini ada 31 arti tentang sukses yang di dapat dari berbagai sumber dengan harapan semoga ini dapat membantu anda dalam merangkai kembali arti sukses versi anda sendiri.
Sukses adalah :
1. Membuat negara atau dunia ini menjadi lebih baik.
2. Pencapaian kekayaan, penghargaan, status dan kekuasaan.
3. Pencapaian tujuan-tujuan yang telah anda buat sendiri.
4. Membuat sebuah perbedaan, meskipun hanya pada satu orang.
5. Diakui sebagai ahli yang terkenal dalam bidang yang anda tekuni.
6. Merasa dicintai dan dimengerti.
7. Mendapat pengakuan dan respek dari keluarga dan teman-teman.
8. Melakukan pekerjaan yang anda cintai.
9. Dapat tertawa dengan sering.
10. Memiliki kesehatan yang prima dan selalu bersemangat tinggi.
11. Berbahagia dan menikmati saat ini.
12. Memiliki cukup uang untuk menutupi biaya bulanan anda.
13. Melakukan hal-hal atau hobi-hobi baru.
14. Berpergian ke tempat yang belum pernah dikunjungi.
15. Mempunyai banyak waktu untuk bersenang-senang.
16. Berhasil membesarkan anak.
17. Menggunakan semua potensi yang anda miliki.
18. Memiliki kehidupan yang menggairahkan.
19. Menemukan suatu pekerjaan yang sangat menyenangkan yang sama rasanya seperti anda bermain.
20. Menemukan kedamaian dalam diri.
21. Mencapai keseimbangan hidup antara waktu untuk bekerja dan keluarga.
22. Mempunyai tujuan-tujuan yang menggairahkan anda, sampai-sampai membuat anda melompat dari ranjang setiap pagi.
23. Memiliki rumah tinggal yang ideal, makanan yang cukup, kesehatan yang baik dan keluarga yang bahagia.
24. Pergi keluar rumah setiap hari dan melakukan pekerjaan-pekerjaan dengan sebaik mungkin.
25. Berhenti bekerja dan hidup nyaman menikmati pendapatan dari investasi.
26. Membantu orang lain dengan talenta khusus yang anda miliki.
27. Mempunyai ide-ide yang orisinil dan kemudian melihatnya diterapkan di kehidupan nyata.
28. Dapat jujur kepada diri sendiri.
29. Mencintai sesama dengan segenap hati dan jiwa.
30. Membuat suatu hal yang baru dan luar biasa.
31. ….. Anda bisa tambahkan versi anda sendiri.

Cinta And Hidup

Membalas kebaikan dengan kejahatan adalah perangai yg serendah-rendahnya. Membalas kejahatan dengan kejahatan, bukanlah perikemanusiaan. Membalas kebaikan dengan kebaikan adalah hal biasa. Membalas kejahatan dengan kebaikan adalah cita-cita kemanusiaan yg setingginya. Kita harus sanggup hidupuntuk memberi cita-cita itu bertumbuh.
Selalu bayangkan diri anda di dalam kasut seseorang. Jika anda rasa ianya menyakitkan, fikirlah ia mungkin menyakitkan orang lain juga
Tiada siapa paling pandai dan paling bodoh di dunia ini kerena setiap yg pandai itu boleh menjadi bodoh dan setiap yang bodoh itu boleh menjadi pandai
Nafsu mengatakan perempuan itu cantik atas dasar rupanya. Akal mengatakan perempuan itu cantik atas dasar ilmu dan kepintarannya. Dan hati mengatakan perempuan itu cantik atas dasar akhlaknya.
Saya percaya, esok sudah tidak boleh mengubah apa berlaku hari ini, tetapi hari ini masih boleh mengubah apa akan terjadi pada hari esok.
Memaafkan mungkin amat berat untuk diberikan kepada orang yang pernah melukai hati kita. Tetapi hanya dengan memaafkan kita akan dapat mengubati hati yang telah terluka. maaf diberi secara ikhlas umpama pisau bedah yang boleh membuang segala parut luka emosi

Kasihkan manusia lepaskan dia kepada pilihan dan keputusannya kerana di situ tanda kita gembira melihat insan kita sayangi beroleh bahagia
Dalam kerendahan hati ada ketinggian budi. Dalam kemiskinan harta ada kekayaan jiwa. Dalam kesempitan hidup ada kekuasaan ilmu.
Kita tidak dapat meneruskan hidup dengan baik jika tidak dapat melupakan kegagalan dan sakit hati di masa lalu.
Orang bijaksana tidak sesekali duduk meratapi kegagalannya, tapi dengan
lapang hati mencari jalan bagaimana memulihkan kembali kerugian yg dideritainya.
Pandanglah segala sesuatu dari kacamata oranglain. Apabila hal itu menyakitkan hatimu, sangat mungkin hal itu menyakitkan hari orang lain pula.
Jembatan menjadi penghubung antara dua buah kampung, perkahwinan menjadi penghubung antara dua insan dan anak menjadi penghubung antara ibu dan ayah
Pemimpin berjaya ialah orang yang boleh mengawal komunikasi dengan orang yang lebih atas daripadanya dan boleh mengawal komunikasi dengan orang lebih bawah daripadanya.
Agama menjadi sendi hidup, pengaruh menjadi penjaganya. Kalau tidak
bersendi, runtuhlah hidup dan kalau tidak berpenjaga, binasalah hayat.
Orang terhormat itu kehormatannya sendiri melarangnya berbuat jahat.
Sesuatu kebaikan, belum tentu benar. Sesuatu yang benar, belum tentu baik.
Sesuatu yang bagus, belum tentu berharga. Sesuatu yang berharga/berguna, belum tentu bagus.
Kawan sejati ialah orang yg mencintaimu meskipun
telah mengenalmu dengan sebenar-benarnya ia itu baik dan burukmu.
Sabar adalah jalan keluar bagi orang yang tidak bisa menemukan jalan keluar.
Jagalah dirimu baik-baik, usahakanlah kemuliaannya, kerana engkau dipandang manusia bukan kerana rupa tetapi kesempurnaan budi dan adab -Nabi SAW
Jangan tertarik kepada seseorang kerna parasnya, sebab keelokan paras dapat menyesatkan. Jangan pula tertarik kepada kekayaannya kerna kekayaan dapat musnah. Tertariklah kepada seseorang yg dapat membuatmu tersenyum, kerna hanya senyum yang dapat membuat hari-hari yang gelap menjadi cerah.
Barangsiapa yang hari ini sama dengan kemarin, maka tertipulah dia, dan barangsiapa hari ini lebih jahat dari kelmarin, maka terkutuklah dia.
Ambillah waktu untuk berfikir, itu adalah sumber kekuatan.
Ambillah waktu untuk bermain, itu adalah rahsia dari masa muda yang abadi.
Ambillah waktu untuk berdoa, itu adalah sumber ketenangan.
Ambillah waktu untuk belajar, itu adalah sumber kebijaksanaan.
Ambillah waktu untuk mencintai dan dicintai, itu adalah hak istimewa
Memang amat tinggi letaknya kebahagiaan. Namun kita harus menuju ke sana. Ada orang yang berputus asa berjalan ke arahnya lantaran disangkanya jalan ke sana amat sukar. Padahal mudah, kerana ia dimulai daripada dirinya sendiri -Said Mustafa
Yang diucapkan sembarangan dapat mewujudkan perselisihan.
Kata-kata yang kejam dapat menghancurkan suatu kehidupan.
Kata-kata yang diucapkan pada tempatnya dapat meredakan ketegangan.
Kata-kata yang penuh cinta dapat menyembuhkan dan memberkati.
Harta yang paling menguntungkan ialah SABAR. Teman yang paling akrab adalah AMAL. Pengawal peribadi yang paling waspada DIAM. Bahasa yang paling manis SENYUM. Dan ibadah yang paling indah tentunya KHUSYUK.
Hidup memerlukan pengorbananan. Pengorbanan memerlukan perjuangan. Perjuangan memerlukan ketabahan. Ketabahan memerlukan keyakinan. Keyakinan pula menentukan kejayaan. Kejayaan pula akan menentukan kebahagiaan.
Kekayaan bukanlah satu dosa dan kecantikan bukanlah satu kesalahan. Oleh itu jika anda memiliki kedua-duanya janganlah anda lupa pada Yang Maha Berkuasa.
Kegembiraan ibarat semburan pewangi, pabila kita memakainya semua akan dapat merasa keharumannya. Oleh itu berikanlah walau setitik kegembiraan yang anda miliki itu kepada teman anda.
Penglihatan itu sebagai panah iblis yang berbisa, maka siapa yang mengelakkannya kerana takut padaKu, maka Aku akan menggantikannya dengan iman yang dirasakan manisnya dalam hati…
Orang yang berkhianat selalu terhina. Kebahagiaan adalah haruman yang tidak boleh kamu semburkan kepada orang lain tanpa kamu sendiri mendapat beberapa titisan daripadanya 
Selalu bayangkan diri anda di dalam kasut seseorang. Jika anda rasa ianya menyakitkan, fikirlah ia mungkin menyakitkan orang lain juga Nilai manusia adalah semahal nilai matlamatnya. – Marcus Aurelius
Kepada kawan – Kesetiaan
Kepada musuh – Kemaafan
Kepada ketua – Khidmat
Kepada yang muda – Contoh terbaik
Kepada yang tua – Hargai budi mereka dan kesetiaan.
Kepada pasangan – Cinta dan ketaatan
Kepada manusia – Kebebasan
Berfikir itu cahaya, kelalaian itu kegelapan, kejahilan itu kesesatan dan manusia yang paling hina ialah orang yang menganiaya orang bawahannya.
Semulia-mulia manusia ialah siapa yang mempunyai adab, merendahkan diri ketika berkedudukan tinggi, memaafkan ketika berdaya membalas dan bersikap adil ketika kuat – Khalifah Abdul Malik bin Marwan
Jangan tanya apa yang dibuat oleh negara untukmu, tapi tanyalah apa yang
boleh kamu buat untuk negara -Abraham Lincol
Ciri orang yang beradab ialah dia sangat rajin dan suka belajar, dia tidak malu belajar daripada orang yang berkedudukan lebih rendah darinya – Confucius
Setiap orang dapat mencapai kejayaan dalam hal apa saja, asalkan ia sangat menyukai pekerjaan yang dilakukan.
Orang yang berbohong itu sentiasa ingin melarikan diri sedangkan tiada seorang pun yang mengejarnya namun orang yang benar itu berani seperti singa -Goethe
Barangsiapa membawa berita tentang orang lain kepadamu, maka dia akan membawa berita tentang dirimu kepada orang lain.
Jangan memberi makanan kepada orang lain yang anda sendiri tidak suka memakannya.
Agama tidak pernah mengecewakan manusia. Tetapi manusia yang selalu mengecewakan agama.
Setiap bunga mawar pasti ada durinya. Dari kesusahan itu akan diperolehi kesenangan dan kebahagiaan, seperti durian berduri kerana sedap isinya, kulit manggis pahit sebab manis di dalamnya dan bunga ros berduri kerana harum baunya
Orang-orang yang paling berbahagia tidak selalu memiliki hal-hal terbaik,
mereka hanya berusaha menjadikan yang terbaik dari setiap hal yang hadir dalam hidupnya.
Fikirkan permusuhan kita akan dimusuhi, fikirkan kebencian, kita akan dibenci. Tetapi sekiranya kita fikirkan kasih maka kita akan dikasihi. Ini adalah undang-undang alam. Kita menjadi seperti apa yang kita fikirkan
Sesiapa yang tidak pernah merasai kepahitan tidak akan mengenal kemanisan. Dunia ini ibarat pentas. Kita adalah pelakonnya. Maka berlumba-lumbalah beramal supaya hidup bahagia di dunia dan akhirat

Minggu, 12 Desember 2010

Di Penghujung Malam



Malam semakin kelam. Kurebahkan tubuhku di atas pembaringan, sambil menerawang meratapi diriku yang dimakan usia. Meski di musim dingin, tiba-tiba kamarku terasa panas dan sumpek. Desiran angin menembus kamarku membawa khabar yang sulit diterka.

Aku menangis ketika diriku mulai tercabik dan digilas oleh realitas. Aku sendiri belum memahami sejauh mana derita ini akan kulabuhkan. Kucoba mengabarkan kepada orang-orang di sekitarku, tapi mereka hanya bisa menggeleng. Kadang mereka menatapku sinis, tanpa alasan berarti. Mungkin, sudah saatnya aku harus mengabarkan pada ibuku, pikirku. Aku bangkit, lalu meraih pena dan secarik kertas di sudut kamar.

“Ibu…,” begitu kata pembuka yang kutulis dalam surat. “Aku tahu engkau akan menangis setelah membaca suratku ini. Tapi segerahlah usap air matamu itu. Jangan engkau biarkan air mata berurai di pipimu. Aku malu jika ibu hanya bisa menangis tanpa suara, dan berbisik tanpa kata. Ibu, anakmu di sini sedang dalam keperihatinan, bertarung dengan masa depan, berlindung di bawah buramnya cahaya malam.”

Tiba-tiba hatiku dihantui sebuah ketidakpastian. Mengingat kondisiku sampai saat ini yang masih buta tujuan, kepontal-pontal, hatiku ingin menggugat. Kubiarkan pena yang ada di jemariku jatuh menindih kertas di atas meja. Aku berhenti menulis. Kata-kata dalam surat itu ingin kubaca lagi. Tapi pikiranku sudah mulai tak berkonsentrasi. Hingga tanpa kusadari diriku hanyut dalam lamunan mengenang kata-kata ibu kala aku masih bersamanya, di masa-masa silam.
Ya, dari rahim ibu yang suci aku bisa lahir ke dunia ini. Ibu sangat istimewa bagiku, karena dia mengajariku bahasa kasih sayang. Dia juga senantiasa membagi dan menjaga seluruh kasihnya kepadaku, tanpa ingin meminta kembali. Sungguh, aku merasa tersanjung jika mampu menjaga kasih sayangnya, agar tetap bersemi di hati.

“ Nak, mencari ilmu itu berat. Kamu harus bersabar. Ibu ndak ingin melihat kamu tak punya bekal hidup. Kamu harus berusaha, mumpung ada kesempatan,” pesan ibu kepadaku. Kata bijak itu sering dilontarkan ibu setiap kali dia mendapatiku sedang malas belajar. Sampai sekarang pun kata-kata itu tidak bisa lepas dari ingatanku. Aku merasa ibu banyak turut andil dalam membentuk jati diriku.

Memang ibuku tergolong awam. Dia tak paham Al-Qur’an dan Hadits. Tapi nilai-nilai agama terpancar dalam sendi kehidupannya. Karena itu, aku sangat beruntung bila sejak kecil aku dekat dengan ibu. Dan ibu tak jemu-jemunya menuntun jalan hidupku.

“Jangan sekali-kali mementingkan diri sendiri. Kamu harus bisa melupakan kebaikanmu sendiri. Ibu kepingin ilmumu bermanfaat kanggo pribadimu dan orang banyak,” kata ibu.
Memang, sejak meninggalnya ayah kami, ibu begitu perhatian dan dekat dengan anak-anaknya. Ibulah yang kini menjadi tulang punggung kehidupan kami. Aku bersyukur punya ibu yang perkasa, tak pernah mengeluh, tak kenal lelah, biarpun silih berganti kesulitan datang menghantam hidup kami. Dari sini aku beroleh pelajaran bahwa hidup tak boleh cengeng, cepat putus asa, manja, dan musti bekerja keras. Untungnya, saat itu, ketika umurku masih belasan tahun, aku sudah meresapi makna hidup yang kami jalani. Meski demikian, ibu juga tak segan-segan memarahiku. Lebih-lebih jika kenakalanku kelewat batas. Dan, di setiap waktu, ibu tidak pernah lupa menasehatiku tentang falsafah kehidupan. Dia sering mewiridkan kepada kami, anak-anaknya, agar tidak melupakan Gusti Allah. Setelah beranjak dewasa aku menyadari bahwa nasehat ibu begitu penting bagi perjalanan hidupku. Betapa kecintaan seorang ibu terhadap anaknya, sungguh berharga nilainya.

Oleh sebab itu, aku yakin bahwa cinta yang lahir dari ibu telah mengajarkanku makna pemeliharaan dan tanggung jawab hidup. Cinta ibu pulalah yang telah menanamkan rasa syukurku kepada Tuhan atas kehidupan yang kujalani selama ini. Dan rasa syukurku tersebut pada akhirnya membuatku mencintai kehidupan, dan bukan hanya berkeinginan untuk tetap hidup.

Aku menghela nafas panjang. Ah, tak terasa sudah tiga tahun aku berpisah dengan ibu, pikirku. Meski dimakan usia, aku merasa cahaya hidup ibu belum pudar. Masih kuingat, betapa tatapan matanya selalu memancarkan keteduhan. Aku juga sering merindukan senyumnya yang tulus, yang selalu mengembang di bibirnya yang legam dan berkerut. Andai aku berada di hadapannya aku akan membalasnya dengan senyuman terhangat.

“Bu, doakan aku semoga sukses,” pintaku setiap kali selesai bercerita tentang kondisi studiku.
“Meski kamu tak meminta, ibu senantiasa mendoakanmu. Ibu senang jika melihat kamu sukses,” kata ibu. “Dan jangan dikira doa ibu yang menyertai anaknya lantas bisa menyenangkan Gusti Allah. Kamu harus ngerti tindakan nyata juga lebih utama dari sekedar doa.”

Aku tercenung dari lamunanku saat meresapi kata-kata ibu yang terakhir ini. Batinku bergejolak. Dadaku tiba-tiba sesak. Betapa permasalahan yang kupikul akhirnya sedikit demi sedikit bisa kumengerti. Ya, aku sadar bahwa selama ini aku terjebak dalam struktur kehidupan yang angkuh. Aku kerap lupa tidak melakukan kritik yang konstruktif kepada diriku sendiri. Memang aku sering berharap pada kesuksesan. Tapi aku belum pernah sanggup membuktikan satu saja kata kebenaran yang keluar dari mulutku dengan tindakan nyata. Agaknya, aku gagal menerjemahkan kata-kata ibu dalam setiap langkah hidupku.

Aku berusaha meraih pena dan secarik kertas yang sempat tergeletak di atas meja. Kubulatkan tekad untuk menulis lagi. Malam ini rasanya aku ingin mencurahkan segenap isi hatiku. Mungkin perasaan rinduku pada ibu yang menjadi alasan utama. Ya, kerinduan yang nyaris mustahil diobati, meski apa yang kutulis ini bukan untuk ditangisi.

“Ibu, anakmu di sini. Mencoba meraih sengenggam harapan yang engkau hembuskan padaku dari hari ke hari. Meski jauh dari sisimu, aku mencoba menatap mentari dan menempuh malam-malam panjang yang sunyi. Sambil menunggu, aku terus bertanya apakah sang mentari besok akan kembali. Dan tiap kali dalam kesendirian, aku terus menghitung hari demi hari. Aku ingin berjumpa kembali denganmu, Ibu. Mungkin engkau akan bertanya, kapankah waktu itu? Ketahuilah Ibu, aku pun bertanya hal yang sama….”

Aku berhenti menulis ketika keraguan tiba-tiba menyelinap di hatiku. Lagi-lagi aku didera kebimbangan. Pikiranku jadi buntu. Dengan pandangan mata sedikit kabut akibat kantuk, kutatap lembaran kertas putih kosong yang masih tersisa separoh. Sementara masih banyak yang harus kutuangkan dalam surat itu. Lagi pula, aku tak ingin segenap persoalanku ini berlarut-larut tinggal di hatiku. Dengan berat hati, aku harus menundanya sampai hari esok.
Dingin malam semakin menusuk. Tak terasa suara adzan shubuh menggema di telinga. Aku bangkit dari tempat dudukku. Aku melangkah keluar mengambil air wudhu. Lalu menundukkan diri di hadapan sang Khalik. Dalam penghambaanku di waktu fajar itu, kupanjatkan segala doa untuk ibu dan pribadi.

“Ya Allah, semoga ibu kami di kampung terkuak kejernihan pikirannya untuk rela memandang dan memahami kondisi anaknya. Dan anugerahkanlah khusnul khatimah kepada ibu kami. Taburkanlah rezeki rohani ke dalam ubun-ubunnya, sehingga peran yang diembannya selama ini bisa bermakna”

“Ya Allah, berilah kami kekuatan, ketabahan, dan kesabaran agar kami bisa menjalani hidup ini. Dan ampunilah segala kelemahan dan kekurangan kami.”

Segala beban batin kutuangkan di atas sajadah. Sambil menunggu mentari pagi, aku terus berpikir merangkai kata-kata duka dalam surat itu. Ini penting agar ngilu di sudut hati sedikit terobati

Pergilah

Pergilah, kalo memang mau pergi. Memang harus pergi, mungkin. Aku nggak akan apa apa. Aku pernah bilang, kalo aku sangat terbiasa dengan sakit, perih, kecewa dan patah hati. Aku sangat terbiasa dengan kesendirianku. Dan terlalu terbiasa sendiri. Kalaupun kemudian akan ada orang lain, itu aku anggap sebagai bonus, hadiah dari Tuhanku.
Pergilah, kalo itu akan membuatmu merasa lebih nyaman dalam menjalani hidupmu. Aku nggak akan apa apa. Tak akan terjadi apa apa. Kita memang akan selalu tersandung karena kerikil. Tapi, itu memang bagian dari hidup. Karena memang begitulah hidup. Penuh dengan berbagai pilihan yang kadang kadang selalu diluar dari perkiraan kita.
Pergilah, mungkin itu akan membuatmu merasa lebih lega. Menjauh, mungkin adalah jawaban dari segalanya. Aku nggak akan apa apa. Karena aku masih punya keluarga, sodara, sahabat, teman teman, rekan kerja dan orang orang yang kukenal. Yang mengingatkanku bahwa aku nggak pernah sendirian di bumi Allah ini. Yang masih peduli dengan apa yang sedang dan akan aku lakukan. Bisa membuatku tersenyum dan tertawa, sekaligus menangis dalam bahagia. Membuatku merasa lebih berguna. Lebih hidup. Dan besok pagi, ketika aku keluar rumah, masih ada orang yang akan menyapaku dan memberikan senyum pagi yang manis seperti matahari, yang bisa membuatku bersemangat menjalani hari. Setidaknya, itu bisa menenangkan pikiranku.
Satu yang pasti, aku punya Allah. Sang Maha. Yang memiliki segalanya. Sang Pemilik Cinta. Aku nggak akan merasa sendiri, ataupun kehilangan. Ketika tersungkur dalam kehampaanku, Dia akan selalu datang, selalu dan selalu. Memberikan kelegaan, ketenangan. Menawarkan kebahagiaan sejati. Cinta sejati.
Pergilah, aku tak akan memintamu untuk tinggal, kalo itu tak akan memberikan kenyamanan apapun padamu. Jika kita udah ngerasa nggak nyaman dengan suatu situasi, menjauh adalah jawabannya. Dan aku, aku akan tetap pada tempatku. Percayalah, aku nggak akan apa apa. Aku sudah terlalu terbiasa dengan situasi seperti ini.
Jikapun kau memutuskan untuk tinggal, aku berterimakasih karena kesediaanmu. Tapi itu mungkin cuma pengandaian yang tersia. Dan tak akan kuteruskan. Aku cuma ingin berterima kasih. Dalam singkatnya waktu, kau bisa mewarnai hidupku. Tadinya, aku cuma punya kelabu dan hitam. Sesekali putih juga datang. Tapi kau memperkenalkan warna lain. Hanya biru dan kuning mungkin. Tapi cukuplah untuk bisa menghijaukan hariku.
Sudahlah, aku udah berjanji untuk berhenti berkeluh. Semua telinga juga bosan mendengar keluhanku. Sekarang, mulailah kau melangkah keluar dari tembokku. Kau udah kuijinkan berkeliling, jika kau putuskan untuk keluar, pergilah. Tak akan ada yang akan menahanmu disini. Pintu itu terbuka lebar, dan sebentar lagi akan menutup. Seperti yang pernah kau bilang, aku akan tinggal disini. Bersama kenangan terindah tentangmu�
Cinta tidak mengetahui kedalamannya sendiri sampai tiba saat perpisahan

Cinta Sendiri

Cinta sendiri emang sakit, pa lagi kalo kita baru sadar akan semua itu setelah kita terjerumus semakin dalam ma orang itu, ga da yang salah, tapi mungkin mang bukan jodohnya kali, tapi kenapa semuanya napak begitu kelabu, sakit hanya buat sendiri tanpa orang yang menyakiti tau tanpa bersalah dan tanpa dosa, apakah semuanya adil?
ato ini mang sebuah sekenario hidup yang memang harus di jalani ampe akhir? tapi emang orang itu ga pernah sadar apa kalo kita tuh suka? mang ga punya filing apa? hmm tapi mang semua salah di aQ, aQ ga bisa jujur akan semua perasaan aQ, ya udah kayanya aQ emang harus dan kudu ngelupain orang itu...
makasih atas segalanya buat orang itu

Jumat, 03 Desember 2010

Dear

Kasih,bukannya aku menjauh dari cintamu
Kasih,bukannya aku menghindar dari pelukanmu
Kasih,bukannya aku tak menyayangimu
Kasih,bukannya aku tak sayang padamu
Namun semuanya itu kerena aku mencintaimu
Apalah artinya dunia ini bila aku tak memiliki kasih
untukmu dan apalah artinya harta kekayaan ini bila aku tak mencintaimu lalu apalah artinya diriku ini bila kau tak memilikiku....
Bila kita ingin di cintai kita harus memiliki dan bila kita ingin di miliki kita harus mencintai hingga kedua hal itu menjadi satu,kasih sayang....
Aku mencintaimu yang sekarang dan bukan yang lalu, aku tak perduli akan masa lalumu kayak apa atau bagaimana kau dulu namun yang pasti aku mencintaimu setulus hatiku....
Terkadang dalam cinta tak selama harus memiliki namun bila kita sama sama dapat mempertahankan cinta kita kenapa tidak??semuanya tak akan berjalan dengan mulus atau lancar0lancar saja masih banyak rintangan dan ujian yang akan kita hadapi untuk kedepan...selama kita nyakin dan percaya pasti segalanya akan baik baik saja....
Dear andeh aku tahu bahwa hati ini hanya ada kamu, andeh kau tahu di setiap napasku hanya ada namamu....betapa ku inginkan kamu dear...
Mungkin hanya lewat kata ini..ku nyatakan segala rasaku,rinduku padamu,sayangku padamu,cintaku padamu tak bertepi....